Skip to main content

Cerita Soal Cowok

Udah lama gak nulis, maaf yaa kalau tulisannya agak gak enak dibaca. Tulisan ini aku post langsung tanpa disimpen terus diedit lagi. Jadi.... ya maaf maaf aja yaa hehe tapi semoga gak bikin pusing.

Sekarang aku lagi pengen cerita soal pandangan aku tentang cowo. Aku gak akan pukul rata semua cowo itu sama ya. Karna kalau semuanya sama, aku gak ikhlas cowo yang aku suka disama-samain sama cowo yang bikin aku ilfeel hahaha. 

Udah lama sih aku ngerasa agak risih sama beberapa cowo yang aku kenal, yang cuma aku tau tanpa 'kenal', dan cowo yang sama sekali gak aku kenal. Kenapa risih? Aku juga kurang tau jelas kenapa (maaf anaknya suka tiba-tiba gitu), tapi ke-risih-an aku ini sering muncul ketika cowo-cowo ini mulai nge-chat. Ini ngomongin cowonya bukan dalam rangka 'cowo' yang ngajak pdkt ya. Dari segi pertemanan pun aku kadang risih dengan beberapa cowo. Kita ganti deh, jangan risih (kesannya kasar gak sih?). Kita ganti jadi, kurang respect. Sering banget aku auto gak respect sama cowo-cowo yang suka chat gak jelas, alias yang gak ada kepentingan apa-apa (cuma ngomongin soal 'lagi apa' dan nanya-nanyain hal pribadi). Gak semua cewe bakal risih dengan basa-basi, tapi kalau aku pribadi itu kurang nyaman dengan chat basa basi kecuali dengan beberapa orang yang aku udah kenal banget mereka kaya gimana orangnya. Sering banget aku mikir "ini cowo kagak ada kerjaan apa ya? idupnya nganggur mulu apa begimana sih", tiap ada cowo yang nge-chat tanpa ada perlu yang penting. Kalau chat-nya cuma sekilas sih gak masalah ya, tapi ini chat yang sampai panjang banget. 

Lebih respect sama cowo yang kalau ngajak chat itu ada topik pembicaraan yang menarik. Keliatan banget gitu punya wawasannya hehehe. Selalu seneng aja temenan sama cowo yang bisa ngobrol tentang peristiwa-peristiwa yang sekarang muncul. Otomatis wawasan aku juga bertambah gitu. Berarti itu cowo pikirannya bukan cuma maen dan cewe doang haha. 

Sekali lagi ini bukan pandangan tentang cowo dalam masalah cinta-cintaan yaa haha. Ini berlaku dalam lingkarang pertemanan. Sampai sekarang aku masih suka risih kalau temen cowo ngasih 'perhatian lebih', lebihnya tuh lebih banget. Orang lain mah suka diperhatiin, lah aku ko engga ya haha. Auto ngomong dalam hati "apaan sih lu sok perhatian", padahal cowo ini tuh temen deket juga tapi tetep aja risih. Kalau perhatian cuma sekedar ngingetin atau yang sewajarnya sih gak masalah. Tapi kalo udah pake nge-chat sering, terus kalo ketemu langsung tatapannya tuh eerrggghhh. Ngerti kan maksudnya? Suka pengen bilang, "bisa gak perhatiannya buat temen cewe lain aja? ke gw mah kaya ke temen cowo aja lah. geli tau liatnya". Tapi apa daya, aku takut menyakiti perasaannya huhuhu. Jadi ku tulis saja...

Tapi kalau diperhatiin sama cowo yang dikagumin mah jadi gak kerasa lebaynya cuy. Soalnya mau gimana pun, kita mandang dia terlalu banyak kelebihannya dibanding kekurangannya.

Comments

Popular posts from this blog

Wanita Selalu Benar? masa sih?

Hai teman-teman pembaca! Sebelumnya, terimakasih karna telah menyempatkan diri untuk membaca tulisan ini. Entah karna memang tertarik, penasaran, lagi nyantai, gak ada kerjaan, gak sengaja nemu tulisan ini, dipaksa saya untuk baca, atau alasan sebagainya haha. Berhubung hari ini tanggal 21 April 2017, saya iseng ingin membahas masalah yang berkaitan dengan wanita. Daripada blog ini nganggur karena saya masih bingung mau post cerpen di sini atau engga (biasa, takut ada yang copas. masalah hak cipta dan plagiarisme akan selalu jadi hal yang rumit). Di dalam tulisan ini, saya hanya ingin berpendapat soal statement yang rasanya udah gak asing lagi di telinga banyak orang. Yup! Statement bahwa "perempuan selalu benar". Di sini, saya berada di pihak kontra tapi kadang mengakui. Kenapa? Karena sejauh ini saya sering mengalah haha. Walaupun gak jarang, keluarga, saudara, dan teman laki-laki saya yang akhirnya mengalah. Kenapa saya ngalah? Karna saya termasuk orang yang malas

Ritual Berkumpul

       Elekra dan Bodhi merasakan sakit kepala yang sama saat pertama kali mereka bertemu. Mereka merasa akan ada yang datang lagi kepada mereka. Mpret dan Bong yang sedari tadi mengawasi mereka hanya bisa terdiam menatap kesakitan mereka tanpa bisa membantu apa apa. Keheningan itu selalu muncul setiap mereka merasakan pusing yang maha dahsyat itu. Pernah sekali Mi’un mencoba memecah keheningan tersebut saat Zarah datang ke ELEKTRA POP.Namun yang terjadi Mi’un malah mendapat tatapan tajam seperti singa yang siap menerkam mangsanya dari Elektra dan Bodhi. Semenjak saat itu tidak ada satupun yang berani mengusik saat mereka sedang merasakan sakit itu.Zarah masuk sambil menopang kepala sebelah kanannya yang sakit sama seperti Elekra dan Bodhi. “Etra! Bodhi!” Seru Zarah setengah panik sambil menunjuk ke arah pintu.      Mereka semua langsung menghambur keluar. Di depan pintu telah hadir sosok laki-laki yang sepertinya habis melewati perjalanan yang panjang.Dia memegangi kepala se

Memaafkan?

"Hadirmu hanya sekilas di hidupku..  namun meninggalkan luka tak terhapus oleh waktu"        Penggalan lirik yang tepat untuk malam ini. Melepaskan mungkin lebih mudah dibanding memaafkan. Jujur saja aku lega lepas dari kamu, tapi aku terlalu berat untuk memaafkan. Maaf saja kalau aku sekeras ini. Kamu tahu? Banyak hal yang dulu aku pertimbangkan untuk akhirnya memilih kamu. Sekarang kamu benar-benar menunjukkan semua omong kosong. Kamu buat aku terbiasa dengan kehadiran dan semua hal yang kamu lakukan. Tapi sekarang kamu hilang seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa. Hahaha.. "Terdiam di tengah heningnya malam..  mencoba tuk memaafkan dan lupakan kesedihan..   maaf sangat sulit kau ucapkan   selalu ada pembenaran atas hal yang kau lakukan "        Sekarang aku sangat setuju dengan keseluruhan lirik lagu ini. Kini bukan lagi soal penggalan lirik lagu, tapi tentang bagaimana cara aku bangkit dari lubang yang sengaja kamu gali untuk mengubur aku hidup-hi