Skip to main content

Posts

Cerita Soal Cowok

Udah lama gak nulis, maaf yaa kalau tulisannya agak gak enak dibaca. Tulisan ini aku post langsung tanpa disimpen terus diedit lagi. Jadi.... ya maaf maaf aja yaa hehe tapi semoga gak bikin pusing. Sekarang aku lagi pengen cerita soal pandangan aku tentang cowo. Aku gak akan pukul rata semua cowo itu sama ya. Karna kalau semuanya sama, aku gak ikhlas cowo yang aku suka disama-samain sama cowo yang bikin aku ilfeel hahaha.  Udah lama sih aku ngerasa agak risih sama beberapa cowo yang aku kenal, yang cuma aku tau tanpa 'kenal', dan cowo yang sama sekali gak aku kenal. Kenapa risih? Aku juga kurang tau jelas kenapa (maaf anaknya suka tiba-tiba gitu), tapi ke-risih-an aku ini sering muncul ketika cowo-cowo ini mulai nge- chat. Ini ngomongin cowonya bukan dalam rangka 'cowo' yang ngajak pdkt ya. Dari segi pertemanan pun aku kadang risih dengan beberapa cowo. Kita ganti deh, jangan risih (kesannya kasar gak sih?). Kita ganti jadi, kurang respect. Sering banget aku auto
Recent posts

Coret Coret!

Hai! udah lama gak nulis. Setelah kemarin-kemarin terjebak di masa-masa galau, sekarang aku mau cerita soal kegiatan baru yang bikin galau gak berlarut-larut (tapi kadang masih sangat melow). Pertama, biar kita samakan persepsi dulu. Galau di sini bukan masalah cinta-cintaan atau naksir-naksiran ya. Maksudnya tuh galau soal akademik, kegiatan di luar kampus, soal orang tua, dosen, teman, dan sejenisnya.  Jadi, sekarang aku punya kegiatan baru. Hal yang bikin ini menyenangkan adalah karena kegiatan ini bersangkutan sama photography dan liputan semacamnya. Dua hal yang sebelumnya gak pernah kepikiran buat dijadiin kerjaan. Kenapa? Karena emang GAK SUKA. Lagi lagi saya terjebak di tempat yang saya hindari sebelumnya. Waktu SMA, suka banget sama pelajaran Sosiologi tapi gak kesampaian masuk IPS dan alhasil harus masuk IPA yang di dalamnya ada fisika dengan rumus-rumusnya. Lanjut di perkuliahan. Komunikasi adalah salah satu jurusan yang gak masuk daftar pilihan (bisa dibilang p

Sebuah Pengakuan

Berangkat dari kegalauan terhadap tugas, akhirnya aku memutuskan untuk berhenti mengerjakannya. Sadar mungkin ini adalah hal yang salah. Aku susun beberapa alasan yang mungkin akan meringankan aku untuk menyusul mengumpulkan tugas. Tapi yang terpikir malah keinginan untuk jujur saja. Semua ini memang salah aku karena lebih sering menunda pekerjaan. Sejujurnya aku jenuh dengan rutinitas sebagai mahasiswa yang kerjanya cuma kuliah dan nongkrong dengan teman. Aku ngerasa apa yang aku kerjakan di satu semester ini, terlalu banyak membuang-buang waktu. Aku yang dulu senang membaca buku, sekarang lebih memilih malas-malasan di kasur. Aku yang dulu senang jika disuruh menulis, sekarang jadi tidak percaya diri jika disuruh menulis. Aku bosan menjadi seseorang yang terus-terusan melakukan sesuatu bukan berdasarkan keinginan. Apa pemikiran seperti ini salah? Aku rasa tentu salah. Sadar bahwa ada waktunya dimana kita bisa melakukan sesuatu berdasarkan apa yang kita mau, tapi ada beberapa hal yan

Yang Biasa Aja Malah Yang Diingat

Lucu kalau inget zaman masih SMP. Zaman dimana sok tahu banget, padahal gak tahu apa-apa sebenernya. Ngebahas soal SMP, jadi pengen sedikit cerita. Dulu aku pernah punya teman, kita sebut saja teman spesial sambelnya dipisah. Setelah bertahun-tahun, kemudian kita kontakan lagi. Ya, jadi waktu SMP tuh aku punya teman spesial gitu di sekolah. Tapi kita gak pernah nyapa atau ngobrol di sekolah atau pun di luar sekolah. Sms atau telepon pun bisa kehitung jari. Berasa musuhan, padahal engga. Kita gak kaya temen-temen yang pada masa itu seringnya romantis-romantisan tapi kemudian berantem. Pernah sesekali aku mancing biar dia marah (penasaran karna sering denger curhatan temen). Tapi dia malah bilang "X gak marah. X gak bisa marah sama Resty". Iya dulu kita panggil nama, gak pake aku-kamuan. Sopan banget. Singkat cerita, kita naik ke kelas 3. Kita baru mulai suka ngobrol kalau pulang sekolah, padahal udah lebih dari 1 tahun punya predikat spesial. Obrolannya pun paling sebata

Memperbandingkan Itu Gak Enak!

Kalian boleh setuju atau bahkan punya pendapat sendiri soal tulisan ini, karna sesungguhnya yang nulis tulisan ini bukanlah orang dengan perjalanan hidup yang hebat atau bahkan orang yang dalam mengambil keputusan 99.8% nya selalu benar. Di tulisan ini, aku pengen sedikit cerita (lah ko jadi aku sih bahasanya?). Jadi, di tahun ini ( I mean 20yo ) adalah tahun terkacau buat aku pribadi. Kenapa? Gak tahu. Rasanya kaya lebih labil dibanding waktu under20. Mulai sering ngerasa bingung sama jalan hidup. Terus seringnya nanya sama diri sendiri, kaya “mau ngapain sih”, “maunya apa sih”, “gak jelas bat dah ini” . Kadang malah suka ngiri sama orang yang di umur segini tuh kaya udah tahu musti ngapain atau bahkan udah sangat produktif. Lah yang di sini masih lebih sering ngelamun di kamar, dibandingin ngerjain sesuatu yang bermanfaat. Dulu kalau cerita soal beginian sama ibu, pasti dinasihati “makanya jangan mikirin suka sukaan sama cowo terus, jadi keruh kan pikirannya” . Terus aku pasti la

Mimpi Gak Perlu Dihayalin

Assalamu’alaikum wr.wb Hai readers! S etelah sekian lama gak nulis, hati ini tergugah lagi buat “curhat” di blog yang usang ini. Sebenarnya banyak hal yang saya simpan di pikiran saya ini. Saking banyaknya, kadang sering bikin sakit kepala atau melamun parah. Ya, otak saya dipenuhi dengan banyak opini, pertanyaan, kenangan, dan berbagai khayalan indah maupun mengerikan. Saya sadar, selama ini saya terlalu banyak berandai-andai. Bermimpi dan berandai-andai itu adalah hal yang berbeda menurut perspektif saya. Jadi, saat membaca tulisan ini, mari kita samakan dulu perspektif kita (biar gak salah paham). Mari kita mempermudah opini ini dengan sebuah contoh. Mimpi saya untuk saat ini adalah lulus kuliah dengan sebaik-baiknya kemampuan saya, dan Insya Allah meneruskan pendidikan ke jenjang S2. Tapi, di sisi lain saya selalu berangan-angan “nanti saya lulus kapan ya?”, “ipk saya berapa ya?”, “S2 nya dimana dan ngambil apa ya?”, “kalau ke luar negeri bisa gak ya?”, dan berbaga

Wanita Selalu Benar? masa sih?

Hai teman-teman pembaca! Sebelumnya, terimakasih karna telah menyempatkan diri untuk membaca tulisan ini. Entah karna memang tertarik, penasaran, lagi nyantai, gak ada kerjaan, gak sengaja nemu tulisan ini, dipaksa saya untuk baca, atau alasan sebagainya haha. Berhubung hari ini tanggal 21 April 2017, saya iseng ingin membahas masalah yang berkaitan dengan wanita. Daripada blog ini nganggur karena saya masih bingung mau post cerpen di sini atau engga (biasa, takut ada yang copas. masalah hak cipta dan plagiarisme akan selalu jadi hal yang rumit). Di dalam tulisan ini, saya hanya ingin berpendapat soal statement yang rasanya udah gak asing lagi di telinga banyak orang. Yup! Statement bahwa "perempuan selalu benar". Di sini, saya berada di pihak kontra tapi kadang mengakui. Kenapa? Karena sejauh ini saya sering mengalah haha. Walaupun gak jarang, keluarga, saudara, dan teman laki-laki saya yang akhirnya mengalah. Kenapa saya ngalah? Karna saya termasuk orang yang malas